Sunday, 23 June 2013

TERNAK KAMBING TANPA NGARIT

Dulu peternak Indonesia selalu disibukkan untuk mencari rumput dan menggembalakan ternak mereka saja. Sehingga pendapatan mereka hanya sedikit dan menggantungkan hidupnya hanya dari dari hasil jual ternak itu saja. Sekarang sudah banyak beternak kambing tanpa ngarit, tanpa angon, tanpa bau dan rendah kolesterol sehingga aman dikonsumsi oleh penderita darah tinggi, kolesterol tinggi dan lainnya.
Beberapa bulan lalu ketika cara ini di terapkan banyak orang yang merasa heran Mengapa kambing bukannya diberi makan rumput tetapi malah dikasih limbah yang berupa kulit kacang hijau, kulit jagung, kedebok pisang dan ditambah katul sedikit. Ada beberapa orang yang merasa kasihan kepada kambing tersebut kemudian dicarikan rumput dibelakang rumah untuk pakannya. Ketika aku tahu kejadian itu, maka mereka saya beri tahu, bahwa kambing itu sengaja di beri pakan limbah yang sudah di fermentasi selama 24 jam kemudian bisa diberikan untuk selamanya, selama persediaan masih cukup asalkan tidak kena sinar matahari langsung dan tidak terkena hujan fermentasi tersebut masih baik buat pakan kambing.
Setelah mereka tahu kemudian selanjutnya ikut mengamati perkembangan setiap harinya , mereka sepertinya heran kenapa hanya diberi pakan seperti itu, tanpa di kasih rumput segar ternyata perkembangannya sangat cepat besar dan sehat. Lebih heran lagi ternyata kotoran dan urinnya tidak bau sama sekali, dan inilah yang sangat di harapkan oleh para peternak kambing.
Bahkan beberapa peternak juga saya ajak ke tempat peternak yang lainnya untuk melihat hasil penyembelihan kambing yang sudah mengikuti cara tersebut, ternyata lemaknya hanya sedikit sekali, Kata orang yang ikut memotong daging kambing tersebut lemaknya hanya ada di sekitar ekor saja.
Menurut salah satu peternak, cara membuat pakan alternatif  dilakukan dengan  membuat pakan sekaligus dalam jumlah banyak sehingga ketersediaannya cukup untuk beberapa minggu. Tentu pemilihan tehnologi dan bahannya menjadi syarat utama.
FERMANTASI
Tehnologi fermentasi pakan bisa menjadi pilihan mudah. Alasannya, bahan baku bisa dari berbagai daun dan jenis rumput kering atau limbah pengolahan kedelai (menjadi tahu atau tempe). Bisa juga dari gedebok pisang ditambah bekatul. Semua bahan itu dicampur lalu difermentasi selama minimal 3×24 jam. Hasilnya adalah makanan ternak  fermentasi yang lebih awet dengan bau khas dan kandungan karbohidrat, protein dan vitamin cukup stabil.
Pemberian pakan secara teratur dengan jumlah seimbang antara berat pakan dan berat hewan membuat hewan ternak menjadi terpelihara secara lebih baik. Masalahnya adalah bagaimana membuat pakan ternak dari bahan seadanya seperti tersebut di atas secara cepat, banyak dan berkelanjutan sampai usia ternak mencukupi sesuai harapan baik untuk dijual maupun untuk bibit.
Mau tau cara buat pakan ternak fermentasi ini?
MEMBUAT PAKAN FERMENTASI
Cara  yang relatif murah, praktis dan hasilnya sangat disukai ternak adalah fermentasi dengan  menambahkan bahan mengandung mikroba proteolitik, lignolitik, selulolitik, lipolitik dan bersifat fiksasi nitrogen non simbiotik (contohnya: starbio, starbioplus, EM-4 dan lain-lain).
CARA KE I
BAHAN DAN UKURAN:
  • 1000 Kg : jerami padi atau jerami jagung atau jerami kedelai (titen Jawa)
  • 20-25 Lt : tetes bila tidak ada dapat diganti gula
  • 6-7 Lt : STARBIO, bila di daerah belum ada dapat diganti dengan EM4.
  • 5-6 Kg : Urea untuk menambah kandungan protein makanan
  • 250-300 Lt. : Air untuk melarutkan starbiodan tetes/15Lt untuk jerami basah
PERALATAN:
  • Silo tempat untuk fermentasi dapat berupa tembok semen, bis semen, drum sesuai kemampuan dan jumlah ternak
  • Alat pemotong sabit atau sejenisnya
  • Ember atau timba, gembor, terpal plastik atau karung plastik
CARA MEMBUAT
  1. Sediakan silo dari bis beton disusun dua atau tiga, bila memakai drum bagian dalam supaya dicat agar tidak berkarat
  2. Jerami kering atau bahan-bahan kering yang telah ada dipotong-potong dengan ukuran kurang lebih 25 cm sejumlah isi silo yang ada
  3. Larutkan tetes dan urea serta Satarbio dengan air menjadi satu sesuai perbandingan bahan-bahan di atas.
  4. Siapkan terpal plastik untuk alas menjcampur antara jerami dengan campuran tets starbio dan air.
  5. Jerami yang sudah dipotong ditaruh di atas terpal sedikit demi sedikit sambil disiram larutan air tetes dan starbio sesuai perbandingan di atas sampai merata dan jerami kelihatan basah.
  6. Setelah jarami benar-benar telah disiram rata dengan larutan tersebut, jerami dimasukkan ke dalam silo sedikit demi sedikit sambil dimampatkan/diinjak-injak supaya padat.
  7. Setelah mampat (padat) silo ditutup hingga rapat betul
  8. Setelah 7 hari jerami tersebut baru dapat mulai diberikan pada ternak sesuai dengan kebutuhan dan selama bahan tersebut belum habis setelah mengambil bahan dari silo supaya ditutup kembali dengan rapat
  9. Penempatan silo supaya terhindar dari genangan air, terhindar dariterik matahari dan air hujan tidak boleh masuk ke dalam silo
CARA MEMBERIKAN:
  • Pemberian diberikan dua kali pagi dan sore dengan ukuran: boot kambing x 3% pakan kering (jerami yang telah difermentasi)
  • Ditambah makan tambahan berupa katul yang baik (kualitas I) sebanyak 0,5 kg/ekor
KETERANGAN:
  • Apabila waktu petama kali tenak diberi pakan tersebut tidak langsung mau supaya dilatiih sedikit demi sedikit sampai mau makan dengan lahap
  • Agar ternak cepat gemuk perlu diberi makan lain yang kadar proteinnya tinggi seperti pemberian katul konsentrat
  • Air minum supaya tetap tersedia (jangan sampai telat)
SOC atau Suplemen Organik Cair merupakan suplemen khusus dari Kami untuk menyehatkan binatang ternak Anda. Dengan SOC, Anda dapat menekan pengeluaran selama produksi dan perawatan. SOC membantu mengurangi tingkat stres pada hewan dan menekan timbulnya penyakit pada ternak Anda dan mengurangi angka resiko kematian di hewan ternak.  SOC membantu hewan ternak Anda untuk meningkatkan antibodi, sehingga hewan ternak tidak mudah sakit.
SOC merupakan suplemen terbaik saat ini.  Mempercepat pertumbuhan hewan ternak dan meningkatkan produksi daging, sebab SOC memberikan efek merangsang nafsu makan pada hewan ternak.  Selain produksi daging, SOC juga baik untuk perkembangbiakan. SOC membantu meningkatkan kesuburan pada hewan, sehingga SOC dapat mempertinggi kualitas telur pada hewan unggas, maupun perkembangbiakan hewan ternak lain seperti kambing dan sapi.span>
SOC Dapat pula membuat Fermentasi Jerami, Kedebog,dll sehingga Pakan bisa bertahan lama untuk pakan Hewan. Sehingga kita tidak perlu ngarit setiap saat dan tidak perlu angon. SOC terbukti menghilangkan Bau Kotoran, dengan Pola HCS menggunakan SOC kenaikan bobot kambing 2,5kg/Mgg
 
 http://maqonsae.blogspot.com/2013/
 

Saturday, 22 June 2013

EM4 BIO-SAVE-NATURE


Em4  Multiguna Bio-Save-Nature merupakan karya Prof. Dr. Supli Rahim dari Fakultas Pertanian UNPAL. Beliau menciptakan ini ketika mengajar Dampak dan Rekayasa Lingkungan untuk mahasiswa Fakultas Teknik UNPAL jurusan Teknik Sipil dan Teknik Elektro. Saat ini beliau memproduksi em4 sekitar 1000 liter sebulan. Sudah banyak dipesan untuk keperluan pertanian, peternakan, pertambakan dan penghilang bau di rumah maupun di WC mesjid.

Apa bedanya dengan em4 di pasaran? Em4 di pasaran mempunyai genus dan spesies yang terbatas. Yang kami buat ini terdiri dari banyak sekali spesies mikrobanya., sehingga mempunyai multiguna. Selain untuk peternakan, pertanian, perikanan juga sangat baik untuk penghilang bau dari wc, kotoran, got dan sebagainya. Kami juga pernah menggunakannya untuk menghilangkan bau slab dan blanket karet dari suatu pabrik crumb rubber di Palembang. Alhamdulillah dapat mengurangi bau yang tidak sedap dari produk karet tersebut.

dapat dipesan melalui telpon 0711-441140 atau email sup_effendi@yahoo.co.id

APLIKASI EM4 pada Peternakan


Beberapa Cara Aplikasi EM-4 Peternakan antara lain :

1.Air Minum

Campuran EM dengan konsentrasi ½ – 1% dalam air minum ternak, diberikan setiap hari. Hindari penggunaan antibiotika melalui minum agar EM tidak mati. Bersihkan bak air minum dan tempat minum ternak setiap hari. Pathogen dalam saluran pencernaan dan ada pada tempat minum akan tertekan, ternak menjadi lebih sehat.
2.Pakan
Semprotkan EM pada pakan yang segera akan diberikan, EM akan meresap dalam pakan dan masuk kesaluran pencernaan makanan bersama makanan.
3.Sanitasi Kandang
Semprot kandang, kotoran termasuk hewan ternak piaraan. Untuk menanggulangi bau busuk, menekan berbagai pathogen yang ada pada bulu dan kulit ternak, bulu atau kulit ternak akan lebih cerah dan bersih
4.Jamu Ternak
EM dapat dipergunakan untuk membuat jamu ternak. Pada ternak ayam dan bebek jamu dapat diberikan setiap hari dengan konsesntrasi 1 %, bila telah menggunakan jamu ternak pemberian EM pada air minum tidak diperlukan lagi, peternak ayam dan bebek membuat jamu sendiri dengan ramuan tradisional yang terdiri dari jahe, kencur, kunir, laos, bawang putih dan daun sirih.
Bahan-bahan ini dirajang halus direndam/fermentasi dengan EM dan molase. Setelah seminggu jamu sudah siap dipakai. Bila diperhatikan dengan jamu ternak dari EM, kuning telur lebih tebal, bau amis berkurang sehingga sangat baik digunakan untuk telur asin. Orang – orang yang biasanya alergi telur, dengan telur EM tidak alergi lagi.
5.Silase
Sapi, kerbau kambing telah biasa diberikan silase larutan pada musim kemarau saat rumput juga sulit didapat. Em dapat digunakan sebagai probiotik pembuatan silase, rumput kering, jerami, pohon jagung kering dan lain-lain dapat diolah menjadi pakan ternak dengan dipotong kecil-kecil terlebih dahulu, potongan rumput kering ini ditaruh dalam bak drum atau tempat lain, ditaburi dedak halus dan disiram dengan EM sampai lembab dan dipadatkan. Pembuatan silase dilakukan secara berlapis lapis, dengan cara seperti diatas. Adonan ini kemudian ditutup rapat agar suasananya anaerob, setelah 5 hari adonan sudah berbau tape dan siap diberikan pada ternak. Karena proses fermentasi, kandungan gizi silase lebih tinggi dari asalnya dan dapat disimpan lebih lama untuk memenuhi kebutuhan pakan pada saat musim kemarau.
6.Pakan daur ulang
Pakan daur ulang dapat dilakukan pada peternakan ayam petelur, cara ini sangat membantu peternak pada saat harga telur menurun dan harga pakan naik. Pembuatanya cukup sederhana. Kotoran ayam dijemur kering, digiling dan dicampur dengan dedak, disiram dengan EM dan molase lalu difermentasikan dalam keadaan anaerob. Fermentasi hanya diperlukan 24 jam dan pakan daur ulang ini dicampur dengan konsentrat lagi pada saat pemberian. Biaya dapat ditekan sampai dengan 28 % dengan kesehatan dan produktifitas seperti semula.